Stasiun seismik adalah stasiun pendeteksi dan perekam data gempabumi dimana stasiun merekam osilasi permukaan bumi yang disebabkan oleh gempa bumi dan untuk pemrosesan primer dari catatan yang diperoleh.
BMKG sebagai institusi di Indonesia yang berwenang untuk memberikan informasi tentang kejadian gempa bumi. Untuk mengetahui terjadinya gempa diperlukan instrumen pemantauan gelombang gempa bumi yaitu : seismograf dan akselerograf, tetapi untuk mendapatkan parameter gempabumi dengan cepat dan akurat diperlukan jaringan seismograf yang rapat.
Saat ini BMKG telah memiliki 164 seismograph yang dipasang diseluruh wilayah Indonesia yang merupakan bagian dalam jaringan stasiun seismik InaTews (Indonesia Tsunami early warning system).
Jaringan stasiun seismik yang ditempatkan diseluruh wilayah Indonesia, terdiri dari 109 stasiun Libra, 17 Stasiun Jisnet (Japan), 21 stasiun GFZ (German), 6 stasiun CTBTO, dan 11 stasiun CEA (China).
Gambar 2. Jaringan stasiun seismik di indonesia
(sumber : buka)
Konfigurasi peralatan yang digunakan adalah seismometer broadband, accelerometer, dan digitizer 24 bit dengan menggunakan komunikasi satelit untuk mengirim data ke BMKG pusat.
Pada masing masing stasiun terpasang sensor seismometer tipe Broadband 3 (tiga) komponen dengan kode penamaan orientasi arah Utara/ Selatan (BHN), arah Timur/Barat (BHE) dan arah vertikal (BHZ). Data dari setiap stasiun tersebut terkirim ke BMKG Seedlink server.
Komponen stasiun seismik merupakan peralatan operasional yang digunakan pada stasiun seismik di indonesia untuk melakukan kegiatan pendeteksian dan perekaman data gempabumi yang terdiri dari :
a. Sensor
Sensor adalah komponen atau perangkat untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia, dalam hal ini adalah gempa bumi. Sensor dapat digunakan untuk mengkonversi suatu besaran tertentu menjadi satuan analog sehingga dapat dibaca oleh suatu rangkaian elektronik.
Sensor pada statiun seismik :
1. Seismometer
Merupakan alat atau sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada tanah dan mengkonversi gerakan tersebut kedalam bentuk sinyal.
Gambar 3. Seismometer nanometrics trillium 120P
(sumber : disini)
2. Akselerometer
Merupakan alat atau sensor yang berfungsi untuk merekam percepatan getaran tanah akibat gempa, untuk mempelajari karakteristik getaran gempa.
Gambar 4. Accelerometer nanometrics titan
b. Digitizer
Digitizer adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah data analog menjadi data digital.
Gambar 5. Trident 305 Digitizer
c. Komunikasi
Berfungsi sebagai system komunikasi untuk mengirim dan menerima data dari Sensor. Sistem komunikasi yang digunakan dalam suatu stasiun seismik dapat berupa modem GSM maupun Komunikasi satelit menggunakan VSAT.
Gambar 6. Antena VSAT
d. Receiver GPS
Receiver GPS merupakan alat ataupun perangkat yang digunakan untuk menerima sinyal berupa gelombang sinus yang dipancarkan oleh satelit GPS untuk dapat menentukan lokasi koordinat suatu tempat, sehingga dengan digunakannya peralatan ini dapat diketahui lokasi dan koordinat peralatan seismik yang terpasang.
Gambar 7. Antena GPS
(sumber : lihat)
e. Sistem power suppy
Sistem power supply berfungsi sebagai sumber tenaga dari peralatan seismik yang digunakan yang terdiri dari :
1. Solar Panel
Solar panel adalah alat yang terdiri dari sel surya
yang mengubah cahaya menjadi listrik. Energi listrik yang dihasilkan oleh solar panel akan disimpan ke baterai.
Gambar 7. Solar panel
2. Regulator
Regulator merupakan perangkat yang berfungsi untuk
menstabilkan output tegangan dari catu daya.
Gambar 8. Regulator
3. Baterai
Baterai adalah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya
energi listrik) dalam bentuk energi kimia.
Gambar 9. Baterai
4. Topologi Alat Stasiun Seismik
Gambar 10. Topologi alat stasiun seismik
(sumber : lihat)
Belum ada tanggapan untuk "Stasiun Seismik"
Post a Comment